Tiga kali mendaki Gunung Merbabu, hanya sekali saja yang sampai puncak, yaitu pendakian pertama.
Pendakian pertama akhir tahun 1992 menyambut tahun baru 1993 hingga mencapai puncak.
Sebanyak tiga kali mendaki Gunung Merbabu, yang pertama 31 Desember 1992, yang kedua 1 Januari 1994, dan yang ketiga …., tetapi hanya yang pertama saja yang sampai puncak yaitu 31 Desember 1992 menyambut tahun baru 1 Januari 1993.
Sekilas Merbabu
Gunung Merbabu tampak dari desa saya di Desa Tawangsari, Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali, dan hal inilah yang membuat sesekali dalam benak ingin mendaki gunung yang hampir setiap hari saya lihat. Saya katakan hampir, karena kalau mendung gunung ini sembunyi dibalik awan.
Bukan hanya tampak, tetapi saya beberapa kali menyambangi Selo (Kecamatan Selo) setelah Kecamatan Cepogo. Ya Selo merupakan sela-sela dari dua gunung yang hampir seperti gunung kembar, yaitu Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Kedua gunung ini tampak dari desaku Tawangsari, Teras, Boyolali.
Itu desa asal muasal kami dulu, dusun atau dukuhnya namanya Dukuh Ngemplak, itu kalau pergi ke sekolah melalui bulak Mbiloro (Camp Bell 2) pasti gunung tampak tegar berdiri kokoh disebelah barat, ketika dipandang.
Baca Juga : Camp Bell 2 (mBiloro) Edupark Desa Tawangsari Teras Semakin Banyak Pengunjung
Pada artikel diatas tampak dua gunung yang didepannya ada padi menguning, dua gunung itu Merapi (tampak kiri) dan Merbabu (tampak kanan).

Jadi Selo itu bisa sebagai basecamp ke Merapi dan ke Merbabu, tetapi saya mengambil dari arah Kopeng, karena dekat dari Semarang.
Gunung Merbabu berada di wilayah Kabupaten Boyolali, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Semarang.
Jalur Pendakian melalui Kopeng
Dari Kota Semarang menuju Kopeng melalui Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga, bahkan orang sering menyebut Kopeng Salatiga, boleh, karena ke Kopeng melalui Salatiga, tetapi Kopeng itu masuk wilayah Kabupaten Semarang. Kabupaten Semarang ditengahnya ada Kota Salatiga.

Menuju Kopeng
Naik angkutan umum dari Semarang ke Salatiga waktu itu Rp 800,- (ini sudah naik) karena 1989 itu tarifnya hanya Rp 400,-, dan sekarang berapa ya…. Dari Semarang turun di pasar Sapi, kemudian dari sini menuju Kopeng naik angkutan lagi dengan tarif Rp 500,- turun di pasar Kopeng.
Bila dibandingkan biaya angkutan dari Semarang ke Salatiga lebih murah karena menggunakan armada bus besar, sedang Salatiga ke Kopeng dengan bus kecil.
Sebelum menuju basecamp pendakian sebaiknya jalan jalan di Kopeng dulu, karena disini termasuk salah satu tempat wisata. Tapi untuk hemat tenaga langsung menuju ke basecamp pendakian juga tidak masalah. Wisata berarti belakangan.
Menuju Basecamp
Dari pasar menuju basecamp mesti jalan kaki, kami dulu jalan kaki, kalau sekarang banyak ojek, naik saja ojek, karena jaraknya cukup jauh juga.
Di basecamp pendakian laporan dan mengisi kas desa Rp 500,- (ini dulu lho, kalau sekarang kami kurang tau).
Silakan baca di blog utama Kenangan Mendaki Puncak Gunung Merbabu via Kopeng Salatiga
Menuju basecamp Thekelan kami jalan kaki, sambil menikmati pemandangan alam pegunungan. Sebenarnya kalau ada tumpangan juga mau sih! karena jaraknya lumayan sekitar 4 km, malahan dari pasar bisa 5 km. Jarak yang bikin jauh karena memutar melingkari Taman Wisata Kopeng, kalau menerobos lewat tengah mungkin lebih dekat hanya sekitar 2 km.
Sampai di basecamp pendakian gunung Merbabu Thekelan sudah sore, dan sebentar lagi Maghrib tiba.
Salam