Pagi itu, seperti biasa pergi ke kantor, dan bersamaan itu pula saya mengantar anak saya (bersama) yang sekolah di SMA Teuku Umar Semarang, karena bahan bakar habis maka aku belok ke SPBU terdekat yang aku lewati yaitu SPBU di Unika Soegiyopranoto.
Biasanya saya langsung menuju ke pompa pengisian bahan bakar, tetapi pagi itu (akhir tanggal belasan) saya belok dulu di tempat parkir karena akan mengambil uang yang kebetulan saya taruh dalam dompet yang ada didalam tas ransel saya.

Seuasi mengambil uang dan saya masukkan lagi dompet ke dalam tas, tiba-tiba ada seorang bapak yang mendekat dan bertanya bapak mau ke kantor ya….?, tanyanya. Kemudian saya jawab “iya…”.
Bapak itu bertanya lagi, “kantornya dimana?”, saya jawab “UNNES Sekaran Gunungpati, ada apa pak?” saya balik tanya
Bapak itu menceritakan kehabisan bahan bakar motornya sementara lupa tidak membawa uang, ternyata dompetnya tidak ada uangnya (atau lupa bawa dompet atau apa, saya tidak begitu memerhatikan, intinya ia butuh motornya terisi bahan bakar).
Saya, pun tidak menanyakan apa pekerjaan bapak ini, mau kemana, dari mana, apa bawa handphone, dan macam tanya lainnya, langsung saya tanya, “bapak butuh isi BBM?”.
Bapak itu masih melanjutkan bicaranya “minta tolong, minta sekadar untuk motor saya bisa jalan lagi”. Saat itu langsung aku keluarkan selembar uang yang saya rasa cukup untuk mengisi bahan bakar mungkin Salatiga pulang pergi, langsung saya kasihkan kepada bapak tersebut.
Saya pun cerita sekejap kepada bapak tersebut “saya juga pernah pak seperti ini, bahkan pernah juga dengan agunan KTP ya karena SPBUnya dekat rumah”. Kisah itu saya sampaikan sekilas kepada bapak tersebut, bukan bermaksud menahan uang yang saya berikan kepadanya.
Berbagai ungkapan doa disampaikan oleh bapak tersebut kepada saya, dan saya meng-amini saja.
Hikmah kisah ini adalah ketika akan bepergian cek semua perlengkapan kendaraan yang disaku misal SIM, STNK, dan termasuk cek pula keadaan kendaraan, misalnya rem, rantai, bahan bakar.
Semoga bermanfaat
Salam