Lebaran Pertama setelah ber-Istri, Maret 1995

Bus biasa Semarang – Solo, Rp 2.200,- itu pada 3 Maret 1995 (ini bertepatan hari lebaran), hari biasa tentu lebih murah.

Bersama istri merayakan hari Lebaran (Idul Fitri) di Boyolali kemudian ke Solo (Colomadu – Karanganyar), ke Mas Paiman – Mbak Ida, di Kadipiro.

Lebaran kali ini merupakan lebaran yang pertama kali bersama istri (Indarsih), dan tentunya semuanya hampir boleh dikatakan baru, termasuk ramadhannya.

Di Boyolali, kami keliling kampung sekadar untuk bersilaturahmi dan mengenalkan keberadaan istri yang mendampingiku kepada tetanggaku dahulu, di Dukuh/Dusun Ngemplak, Desa Tawangsari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, tentu Wilayah Indonesia.

Keliling kampung (tidak semua) disambangi, tentu hanya tetangga dekat dan tempat-tempat yang masih ada kaitannya dengan saudara, padahal di kampung ini kebanyakan masih saudara, entah jauh atau dekat.

Di Colomadu Karanganyar, Mas Paiman merupakan putra dari Pakdhe/Mbokdhe — mbokdhe itu kakaknya Bapak saya namanya saya sering panggil mboktua Welas, paktua Tomo Daliman yang sering dipanggil paktua Tomo petromak karena dia tukang lampu apabila ada punya hajatan. Dulu belum ada listrik di kampungku.

Mboktua Welas sudah almarhumah (semoga mendapat tempat terbaik disisi Allah SWT), sedangkan paktua Tomo menikah lagi dengan Yu Biyem, kelak punya seorang anak perempuan.

Salam

EsewedeWea

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s